Ticker

6/recent/ticker-posts

Cara Mencegah Maskoki Mudah Mati Atau Faktor Penyebab Maskoki Mudah Mati

 

Cara Mencegah Maskoki Mudah Mati/ Faktor Penyebab Maskoki Mudah Mati

 

A. Faktor Internal

a. Kebiasaan Buruk Maskoki

Ikan maskoki dikenal memiliki kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan. Kebiasaan ini berhubungan dengan sifat ikan maskoki yang suka mengambil makanannya di dasar perairan. Akibat kebiasaan ini, kolam atau akuarium yang berpasir akan berantakan dan airnya menjadi keruh. Karena endapan di dasar perairan umumnya berupa kotoran hasil metabolisme ikan (ekskresi) dan sisa-sisa makanan yang tidak termakan, menyebabkan kualitas air menurun. Air yang keruh menyebabkan daya ikat air terhadap oksigen (O²) rendah. Jika hal ini terjadi, jumlah O² yang terlarut di dalam air akan semakin sedikit sehingga pernapasan ikan akan terganggu karena banyak partikel air yang ikut terisap oleh insang. Akibatnya, berfungsi sama sekali. Kondisi ini akan membuat ikan sulit bernafas dan lebih sering muncul ke permukaan air untuk mendapatkan oksigen, ikan maskoki tampak megap-megap, dan akhirnya mati.

2. Bergerombol

Ikan Maskoki memiliki kebiasaan bergerombol. Kebiasaan ini bisa mengundang masalah karena jika salah satu ikan maskoki yang bergerombol itu terjangkit penyakit, dengan mudah penyakit tersebut akan menular ke ikan maskoki lainnya. Jika ikan maskoki bergerombol gesekan antar maskoki akan lebih sering terjadi. Gesekan tersebut menyebabkan luka. Tekstur kulit ikan maskoki termasuk halus dan sisiknya kecil. Dari luka inilah penyakit cepat menular.

3. Memakan tanaman air

Ikan Maskoki memiliki kebiasaan nakal, yakni sering memakan tanaman air. Padahal tanaman air bermanfaat untuk menetralisir kekeruhan air, membantu ketersediaan O², dan sebagai tempat berlindung dan bermain ikan. Tanaman air yang telah rusak tidak akan berfungsi secara normal. Jenis tanaman air yang disukai oleh ikan maskoki adalah yang berdaun lebar dan lunak. Kebiasaan ini selain dapat mengurangi keindahan taman di akuarium juga dapat mengurangi manfaat tanaman.

B. Bentuk Mata Ikan Maskoki

Beberapa jenis ikan maskoki memiliki bentuk mata yang cukup unik, yakni besar dan menonjol. Jenis ikan maskoki yang memiliki mata seperti itu antara lain ikan maskoki mata balon, bulldog dan teleskop. Bentuk mata seperti itu akan mengganggu penglihatan ikan maskoki karena lensa mata ikan maskoki tidak dapat berkontraksi luas sehingga pandangannya terbatas. Ikan maskoki dapat melihat secara jelas dari jarak dekat. Karena itu ikan mas koki hanya mengandalkan Indra penciumannya untuk memperoleh makanan. Tanpa disadari ikan maskoki sering ceroboh saat memberikan makanan terutama makanan yang berbentuk pelet atau butiran. Biasanya ketika memberi makan, posisi  jatuhnya makanan tidak dipertimbangkan sehingga tidak terlihat oleh mata ikan maskoki sehingga tidak terlihat oleh mata ikan maskoki. Dengan demikian makanan akan mubazir karena tidak dimakan. Supaya tidak mubazir makanan diberikan pada waktu dan tempat yang selalu sama. Selain itu, aroma makanan yang kuat juga bisa membantu mempermudah ikan maskoki menyantap makanannya. Makanan yang tidak dimakan ini akan mengendap di dasar kolam atau akuarium dan akhirnya membusuk akibat proses penguraian oleh bakteri. Pembusukan makanan ini akan menghasilkan gas gas yang berbahaya bagi ikan. Faktor inilah yang akan mengancam kelangsungan hidup ikan maskoki, kondisi ini bisa menjadi semakin parah jika sistem sirkulasi dan aerasinya tidak baik. kadar O² yang ada di dalam air cepat berkurang karena digunakan untuk proses pembusukan bakteri.

C. Respon Makan ikan maskoki

Ikan maskoki tergolong ikan omnivora, yakni menyukai berbagai jenis makanan. Makanan yang dapat diberikan kepada ikan mas koki cukup beragam dari makanan alami seperti cacing, serangga, Larva, tumbuhan air, hingga makanan buatan berupa pelet.

Sebagai ikan hias nafsu makan ikan maskoki tergolong cukup rakus. tidak memahami tata cara pemberian makanan yang baik akan berakibat fatal. kekeliruan dalam tata cara pemberian makanan ini sering dialami oleh para hobiis pemula. biasanya frekuensi pemberian makanan sangat sering sehingga ikan mas koki tidak berhenti makan akhirnya ikan maskoki mati akibat terlalu banyak makan.
Selain itu akibat respon makan yang cukup tinggi kotoran yang dikeluarkan oleh ikan juga semakin banyak. Kotoran ikan maskoki umumnya cukup banyak dan berukuran panjang kotoran ini akan hancur menjadi partikel-partikel kecil yang mengganggu mata dan Insang ikan akibatnya insang menjadi kotor, sakit, rontok dan akhirnya ikan maskoki mati. Jika endapan kotoran dibiarkan terlalu lama di dasar kolam atau akuarium, sifatnya akan berubah menjadi racun akibat zat amonia (NH⁴) yang dikandungnya. Kadar amonia yang tinggi akan mengurangi ketersediaan oksigen (0²). Akibatnya ikan mas koki akan megap-megap dan selalu berenang ke permukaan air.

D. Kulit Maskoki

Maskoki termasuk jenis ikan berkulit halus dan bersisik kecil. Namun, kulitnya yang cukup sensitif ini sering mengundang musibah. Kulit mas koki yang halus sangat disenangi oleh parasit ikan. Parasit bisa datang melalui air, peralatan atau makanan. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang mas koki antara lain Argulus sp. (Kutu ikan), Lernea sp. (Cacing jarum), dan jamur. Jika ketiga parasit ini sudah berada itu tubuh mas koki, darahnya akan terhisap dan akhirnya mati.

B. Faktor eksternal

a. Kualitas air


Air adalah media tempat hidup ikan. Karena itu kualitas air harus benar-benar dijaga. Jika kualitas air tidak baik dapat dipastikan mas koki yang dipelihara akan mudah mati. Berikut tini faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air.

1. Oksigen

Ketersediaan oksigen (O²) terlarut di dalam air sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan karbondioksida (CO²). Semakin tinggi suhu air, semakin berkurang kadar Oksigen yang terlarut di dalam air. Contohnya, setiap kenaikan suhu 1’C memerlukan peningkatan kadar oksigen terlarut sebanyak 10%. Oksigen terlarut yang dibutuhkan mas koki adalah 5-7 ppm.

Kadar Oksigen yang terlarut didalam air dapat diketahui dengan alat Oxygenometer. Bisa juga dengan mengamati perilaku mas koki, terutama cara bernafasnya. Selain itu juga dapat diamati respon mas koki terhadap pakan yang diberikan. Jika mas koki tidak memberikan respon terhadap pakan yang diberikan, kadar Oksigen yang terlarut di dalam air berarti sangat sedikit, akibatnya ikan tidak mau makan tapi hanya sibuk bernafas.

Problem kekurangan oksigen juga bisa terjadi selama pengangkutan. Umumnya, para pedagang tidak memberikan oksigen yang cukup banyak sehingga mas koki akan mengambil terlalu banyak oksigen dari udara bebas yang ada dalam kantong plastik kemasan. Hal ini membuat mas koki tampak megap-megap. Dan insangnya bekerja lebih cepat. Akibatnya mas koki tidak memiliki keseimbangan dan berenang terbalik, berputar-putar, tiba-tiba diam, dan kemudian melompat-lompat hingga membentur dinding plastik. Setelah dilepas di dalam akuarium. Biasanya mas koki tidak bertahan hidup lama.
 

2. Kekeruhan air

Tingkat kekeruhan air akan berpengaruh pada kemampuan daya ikat air terhadap oksigen. Semakin keruh air yang digunakan semakin Sulit mas koki bernafas karena kekurangan oksigen dan insangnya tertutup oleh partikel-partikel air. Partikel air ini berupa Lumpur akibat iritasi batu batu hias dan bahan-bahan organik sisa pakan yang tidak dimakan oleh ikan. Selain itu semakin cepatnya perkembangan plankton (Phytoplankton dan Zoop-lankton) juga bisa menambah kekeruhan air.

Kekeruhan air juga menyebabkan batas pandang dan nafsu makan ikan berkurang. Ikan sulit melihat karena terlalu banyak partikel air yang menghalangi pandangannya. Sementara itu, tingkat kekeruhan yang tinggi menyebabkan aktivitas makan ikan berkurang karena ikan lebih banyak bernafas kekeruhan air yang disebabkan oleh bahan organik akan menurunkan daya ikat air terhadap oksigen sehingga kadar Oksigen yang terlarut menjadi kecil. Selain itu kekeruhan air juga bisa mengakibatkan terjadinya proses bakterisasi (pembusukan).

3. Aerasi

Aerasi sangat penting untuk kelangsungan hidup mas koki karena akan membantu menyuplai oksigen terlarut. Air yang kadar oksigen terlarut nya sedikit menyebabkan ikan kesulitan bernafas dan proses metabolismenya terganggu. Jika hal ini terjadi, ikan akan megap megap kehilangan nafsu makan, dan lebih banyak berenang ke permukaan air. Gejala lain yang tampak jika mas koki kekurangan oksigen adalah tutup insang nya membuka dan menutup dengan cepat.

Aerasi juga dapat menghalau karbondioksida (CO²) dari dalam air. Dengan pemberian aerasi, volume oksigen akan meningkat. Jika volume O² lebih tinggi daripada volume CO², CO² dapat terdorong hingga lepas ke udara. Namun demikian, aerasi yang berlebihan juga tidak baik bagi kelangsungan hidup ikan. Aerasi yang berlebih (jenuh) akan menyebabkan ikan mengisap O² terlalu banyak dan menyebabkan pembuluh darah ikan pecah. Aerasi dihasilkan dari alat aerator dan bisa digunakan untuk akuarium atau kolam.

4. Derajat keasaman (pH)

Derajat keasaman air ditentukan oleh konsentrasi ion H+. Kisaran pH tersebut ditunjukkan oleh kisaran angka 1-14. Semakin kecil angkanya, pH menjadi semakin asam. Semakin besar angkanya, pH semakin bersifat basa (alkalis).

Derajat keasaman air sangat mempengaruhi tingkat kesuburan air. Kisaran pH ideal untuk mas koki adalah 6-7. Jika pH lebih kecil daripada kisaran angka tersebut ikan tidak akan mampu beradaptasi. Sebaliknya, jika pH terlampau tinggi, sifat air akan berubah menjadi racun. Selain itu, pH yang lebih besar dari 8 akan membuat warna mas koki menjadi pucat. Untuk mengetahui besarnya kadar pH air dapat digunakan kertas lakmus dan pH meter.

5. Suhu

Maskoki dapat hidup pada kisaran suhu 18-32°C. Suhu air yang optimum untuk pertumbuhan maskoki adalah 22-26°C. Jika suhu terlampau tinggi, air berubah panas Sehingga ketersediaan oksigen menurun. Sementara itu, jika terlampau rendah dari kisaran optimum tersebut, aktivitas makan ikan akan berkurang.
Suhu air juga erat kaitannya dengan penggantian air. Penggantian air yang terlampau sering menyebabkan mas koki banyak mengeluarkan energi untuk proses adaptasi. Kesalahan teknis dalam penggantian air juga dapat menyebabkan ikan stress karena terjadi fluktuasi suhu yang terlampau drastis, misalnya ketika pemindahan dari tempat penjual ke tempat pembeli.

Selain suhu air, suhu lingkungan juga bisa menjadi faktor pemicu mas koki mudah mati. Hal ini sering terjadi terutama pada saat proses pengangkutan. Suhu tinggi tersebut bisa disebabkan oleh panas mesin mobil atau terkena sinar matahari sehingga panasnya akan merembet ke dalam wadah dan mengakibatkan oksigen cepat berkurang. Akibatnya, mas koki sulit bernafas dan akhirnya mati.

6. Karbondioksida (CO²)

Karbondioksida sebagai hasil metabolisme ikan dapat mengancam kelangsungan hidup mas koki. Jumlah karbondioksida yang terlampau banyak akan bersifat racun bagi ikan. Karena itu kadar karbondioksida di dalam air sebaiknya tidak lebih dari 12 ppm. Keberadaan karbondioksida ini berbanding terbalik dengan oksigen terlarut. Jika kadar karbondioksida tinggi, kadar Oksigen yang terlarut akan rendah, demikian juga sebaliknya.

7. Sumber Air

Sebaiknya air yang digunakan untuk memelihara maskoki terbebas dari bahan-bahan cemaran. Air dari saluran kolam atau sungai tidak menjamin bersih dari penyakit dan parasit ikan. Begitu juga dengan air PAM. Meskipun bebas dari penyakit dan parasit, air PAM kurang baik digunakan untuk memelihara maskoki karena mengandung khlor (kaporit).

8. Wadah Pengangkutan

Untuk membawa maskoki biasanya digunakan kantung plastik yang digunakan harus berukuran luas sehingga ikan yang dibawa bisa leluasa bergerak. Agar maskoki tidak kesulitan bernafas dan cukup leluasa bergerak selama pengangkutan, diusahakan tidak ada sudut sempit diujung plastik. Untuk menghilangkan sudut di kantung plastik, bagian ujungnya diikat karet gelang lalu bagian luarnya dibalik menjadi bagian dalam dan sebaliknya.

9. Goncangan Selama Pengangkutan

Maskoki mempunyai sifat tenang namun jika mendapat goncangan yang cukup keras selama pengangkutan, memungkinkan gerakan tubuhnya tidak stabil, yakni terbanting ke kiri dan ke kanan sehingga cepat lelah. Akibatnya ikan akan bernapas lebih cepat sehingga Oksigen yang terhisap akan berlebihan dan mengakibatkan terjadinya over oksigen pada pembuluh darah. Jika hal ini berlanjut, pembuluh darah ikan akan pecah dan ikan akan mati.
 

b. Jenis pakan

Teknik pemberian pakan yang kurang tepat dapat berakibat fatal pada maskoki yang dipelihara. Jika tidak cermat, pemberian pakan buatan seperti pelet justru dapat merugikan. Makanan yang tidak dimakan dan dibiarkan terlalu lama mengendap akan mengalami proses penguraian oleh bakteri pembusuk.
Akibatnya Akan terjadi penurunan kualitas air. Biasanya menjadi keruh dan ketersediaan oksigen di dalam air akan menurun. Pakan buatan yang terlalu lama disimpan juga tidak baik digunakan karena kandungan gizinya akan rusak dan mengandung jamur. Karena itu, jenis makanan yang diberikan sebaiknya berupa makanan alami, seperti kutu air, cacing rambut (tubifex), dan blood worm.

c. Intensitas Cahaya

Minimnya intensitas cahaya matahari akan menurunkan suhu air sehingga kondisi air cenderung lebih dingin. Jika hal ini terjadi, aktivitas makan ikan biasanya akan menurun. Ikan yang kurang makan daya tahan tubuhnya akan rendah. Intensitas cahaya matahari yang kurang juga akan menghambat pertumbuhan tanaman air karena cahaya matahari merupakan syarat terjadinya proses fotosintesis. Namun, kelebihan intensitas cahaya matahari juga berdampak buruk karena akan meningkatkan suhu air. Intensitas cahaya untuk pemeliharaan mas koki sebaiknya diatur agar proporsional, misalnya mengusahakan intensitas cahaya yang diterima maskoki 8 jam perhari, sesuai dengan kehidupan di alam aslinya.

d. Pemeliharaan bersama dengan ikan jenis lain

Memelihara mas koki bersama dengan ikan jenis lain dalam satu wadah (polikultur) sering dilakukan oleh para Hobbies. Alasan utamanya adalah untuk memperindah suasana kolam atau akuarium. Maskoki bisa dicampur dengan jenis ikan lain yang tidak ganas, seperti manfish, zebra, Kaisar, neon Tetra, atau sapu-sapu. Jangan sampai mencampur maskoki dengan ikan lain yang buas, seperti ikan cupang, Oskar, Arwana, atau louhan. Selain mengganggu ketenangan maskoki, ikan yang buas ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti sirip, ekor atau mata. Bahkan, tidak jarang menyebabkan kematian. Ikan sapu-sapu (Hypostomus plecostomus) sering dicampur dengan maskoki untuk membantu membersihkan dasar dan dinding kolam atau kaca aquarium.

Perbandingan antara jumlah maskoki dan ikan sapu-sapu harus seimbang. Sebaiknya ikan sapu-sapu yang digunakan tidak terlampau besar dan jumlahnya tidak lebih banyak daripada maskoki. Misalnya, untuk maskoki ukuran 5-8 cm di dalam 50 meter air akuarium, diperlukan 10 ekor maskoki dan seekor ikan sapu-sapu. Jika ukuran ikan sapu-sapu lebih besar dan jumlahnya lebih banyak, dikhawatirkan Akan jadi pesaing makanan bagi maskoki. Ikan sapu-sapu yang terlampau besar juga senang mengganggu, Yakni dengan cara menempelkan mulutnya ke tubuh maskoki sambil menghisap lendirnya.

e. Kepadatan Tebar

Kepadatan tebar yang terlampau tinggi bisa menimbulkan luka gesekan antara ikan. Luka tersebut juga bisa disebabkan oleh tergoresnya bagian tubuh tertentu oleh benda-benda keras dan runcing di sekitarnya. Ikan yang terluka sangat riskan terserang penyakit. Biasanya setelah ikan terluka akan diikuti oleh tumbuhnya jamur di tubuh ikan.

f. Peralatan

Peralatan yang biasa digunakan untuk memelihara ikan tanpa disadari sering menjadi penyebab penularan penyakit. Penularan penyakit melalui peralatan biasanya terjadi akibat kelalaian si pemelihara. Misalnya, setelah memindahkan ikan yang sakit dengan scope net, langsung digunakan untuk menangkap ikan yang sehat tanpa terlebih dahulu merendam scope net ke dalam larutan KMNO⁴ (PK). Akibatnya, ikan yang sehat tertular oleh pantogen yang masih tertinggal di scope net. Beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam pemeliharaan mas koki antara lain scope net (alat untuk menangkap ikan), pembersih kaca aquarium (magnit dan tongkat spoon), alat penyifon (selang plastik atau pipa plastik).

A. Pemilihan jenis maskoki yang berkualitas

Agar tidak mudah mati, sebaiknya Maskoki yang dipelihara berasal dari keturunan yang berkualitas, terutama dalam hal respon terhadap makanan dan ketahanan terhadap penyakit. Faktor genetis atau strain juga dianggap sebagai faktor dominan sebagai penyebab maskoki mudah mati. Ciri-ciri maskoki yang berkualitas adalah bentuk tubuhnya tidak terlalu gemuk, sisiknya mulus, tersusun rapi, berwarna cerah senang melawan arus dan gerakannya gesit. Faktor genetis pada maskoki dapat dibagi menjadi dua, yakni ikan yang responnya terhadap makanan tinggi tetapi tidak tahan terhadap penyakit dan ikan yang responnya terhadap makanan kurang tetapi tahan terhadap penyakit.

Saat ini, hasil persilangan antar jenis maskoki sudah banyak dihasilkan. Keturunan yang diperoleh lebih tahan terhadap penyakit, adaptif terhadap lingkungan baru, adaptif terhadap suhu air yang fluktuatif, dan respon terhadap makanan tinggi. Beberapa jenis mas koki tersebut antara lain spencer, bulldog dan lion head.

B. Menjaga kebersihan tempat pemeliharaan dan perbaikan kualitas air

Membersihkan kolam bisa dilakukan jika media tempat pemeliharaan sudah tampak ditumbuhi lumut dan air sudah tampak keruh. Kolam sebaiknya dibersihkan secara berkala dan disesuaikan dengan kondisi air kolam. Pencucian kolam bisa dilakukan dengan cara menyikat dasar dan dinding kolam. Tujuannya adalah untuk membersihkan sisa-sisa lumut yang kemungkinan besar belum mati saat proses penjemuran. Ini biasanya sering menjadi sarang penyakit yang dapat merugikan maskoki karena telur-telur yang berasal dari patogen biasanya masih tertinggal di lumut.

Penyucihamaan bisa dilakukan dengan cara mengeringkan kolam terlebih dahulu. Secara teknis dapat dilakukan dengan cara menguras air kolam, kemudian membersihkan lumut dengan cara menyikat dasar dan dinding kolam. Setelah itu kolam dikeringkan dengan menjemurnya terlebih dahulu selama 2 sampai 3 hari agar kuman penyakit benar-benar mati. Pengeringan kolam dilakukan agar kolam lebih higienis, bersih, dan terawat.
Selain untuk mengurangi kelembapan, tujuan penjemuran kolam adalah untuk membunuh lumut yang tumbuh di dasar dan dinding kolam. Setelah dijemur kolam direndam dengan larutan kalium permanganat (KMNO⁴) yang bermerek dagang permanganas kalikus (PK). Dosis PK yang diperlukan adalah 1g/m3 air. Selain dengan PK, bisa juga digunakan larutan garam dapur sebanyak 2g/m³. Kalium permanganat (PK) mudah diperoleh di apotik, biasanya digunakan sebagai larutan penyembuh luka.

b. Kebersihan akuarium

Secara teknis membersihkan akuarium hampir sama dengan cara membersihkan kolam namun membersihkan akuarium relatif lebih sederhana dan tidak memerlukan banyak tenaga. Misalnya, membersihkan lumut atau ganggang yang melekat di kaca aquarium cukup menggunakan scrub (kain bertekstur kasar) atau busa. Agar lebih praktis bagian dalam busa dilengkapi dengan magnet sehingga menggerakkan busa dapat diatur dari luar kaca akuarium. Cara lain yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan ikan pemakan lumut atau ganggang seperti ikan sapu-sapu dan siput air.
Agar tetap higienis dan steril akuarium dapat dicuci dengan air sabun. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lumut yang banyak tumbuh di Permukaan kaca bagian dalam akuarium. Setelah pencucian, akuarium dijemur hingga benar-benar kering. Lebih baik lagi Jika akuarium yang sudah kering tersebut direndam lagi ke dalam larutan kalium permanganat (KMNO⁴) Sebanyak 2g/m².

c. Sterilisasi peralatan

Sterilisasi peralatan selama pemeliharaan maskoki sangat penting karena peralatan yang tidak steril akan menjadi media penularan penyakit. Sebelum digunakan peralatan tersebut sebaiknya dibersihkan dulu dengan larutan kalium permanganat (KMNO⁴) sebanyak 2g/m³ air. Caranya adalah merendam peralatan tersebut selama 15-30 menit. Perendaman ini dapat dilakukan setelah ataupun sebelum penggunaan.
d. Perbaikan kualitas air

Sebagai media tempat hidup ikan air harus selalu terjaga kualitasnya artinya air yang digunakan harus selalu segar sehingga akan merasa nyaman di dalamnya jika syarat kualitas air terpenuhi maskoki dapat bertahan hidup lebih lama. Berikut ini beberapa faktor yang harus dijaga untuk mempertahankan kualitas air.

1. Kejernihan air

Kejernihan air harus benar-benar terjamin jika sumber airnya terlampau keruh disarankan untuk menyiapkan pengendapan kotoran. daya ikat oksigen pada air yang keruh akan berkurang sehingga mengganggu pernapasan ikan.

2. Kesadahan air

Kesadahan air adalah parameter atau ukuran sifat kimia air yang ditentukan oleh banyaknya kandungan kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang dinyatakan dalam satuan ppm (mg per-liter) CaCO³. Selain itu, ukuran kesadahan air bisa juga dinyatakan dengan derajat DH yang diukur dari banyaknya CaO per 100.000 bagian. Satuan DH ini umumnya digunakan Jerman.



Toko-toko ikan hias biasanya menjual alat untuk memeriksa kesadahan air. air ledeng umumnya bersifat Sadah (keras). Untuk menetralisirnya bisa digunakan peat dan charcoal. Peat adalah bahan yang banyak mengandung asam humus atau tanin.  Charcoal adalah tanin atau karbon yang diaktifkan sehingga mampu menyerap gas gas yang tidak berguna. Sabut kelapa banyak mengandung tanin jika sabut kelapa direndam di dalam air ledeng bahan dari sabut kelapa akan larut ke dalam air sehingga air berwarna coklat, warna coklat ini disebabkan oleh zat tanin sehingga air bersifat lunak atau kesadahannya berkurang.
Air yang akan digunakan sebaiknya diendapkan terlebih dahulu minimum selama 24 jam. hal ini Untuk menghindari adanya kandungan bahan-bahan kimia yang akan membahayakan ikan. kaporit pada air PAM bisa dinetralisir dengan cara penjemuran selama 1 sampai 2 hari, kemudian air yang mengandung kaporit ini dialirkan lewat karbon aktif sebanyak 1 grain (0,065 gr) kedalam 1 m³ air yang akan digunakan.

3. Aerasi

Air yang baik harus mengandung Oksigen yang memadai. Oksigen yang terlarut sangat dibutuhkan oleh maskoki untuk bernapas dan membantu proses metabolisme tubuh. air yang kekurangan oksigen dapat diatasi dengan memberikan suplai oksigen atau biasa disebut dengan aerasi. Aerasi dilakukan dengan berbagai cara misalnya membuat aliran air dan membuat gelembung udara. aliran air dapat dibuat dengan memasang saluran masuk air ke dalam media pemeliharaan atau menggunakan pompa sirkulasi.
Sementara itu gelembung udara dapat dibuat dengan aerator, air yang mengalir beriak dan bergelembung dapat meningkatkan kadar oksigen. selain membantu suplai oksigen aerator juga menghalau karbondioksida dari dalam air. agar kebutuhan oksigen yang optimal terpenuhi harus di hindari penggunaan wadah atau bak yang terlalu kecil dengan tingkat kepadatan tebar yang tinggi. Selain mempersempit ruang gerak ikan kondisi wadah yang sempit juga akan mengurangi kadar Oksigen yang terlarut didalam air kondisi ini menyebabkan ikan megap-megap dan lebih banyak berenang di permukaan air. gejala lain yang tampak Jika ikan kekurangan oksigen adalah tutup insangnya akan membuka dan menutup dengan cepat. 

e. Penggantian air

Penggantian air sangat diperlukan agar kesegaran air tetap terjaga. air yang segar akan menunjang kesehatan ikan, penggantian air sebaiknya tidak terlampau sering Karena energi maskoki semakin berkurang akibat terlalu sering beradaptasi dengan perubahan suhu dan kondisi air yang baru jika air sudah terlampau keruh dan endapan kotoran ikan sudah terlihat cukup banyak, penggantian air bisa segera dilakukan. sebaiknya frekuensi penggantian air dilakukan satu atau dua minggu sekali atau disesuaikan dengan kondisi air.
Teknik penggantian air yang baik harus tepat waktu dan tepat cara. Tepat waktu artinya penggantian air dilakukan pada pagi atau sore hari, Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu air yang cukup ekstrem antara air yang lama dan air yang baru dengan demikian ikan tidak akan stress akibat fluktuasi suhu yang cukup tinggi.
Sementara itu teknik penggantian air tepat cara dilakukan dengan menyisakan 25 sampai 30% air dari permukaan kolam atau akuarium setelah itu kolam atau akuarium diisi dengan air baru sehingga suhunya relatif stabil. setiap selesai mengganti air dimasukkan juga garam dapur sebanyak 1 sendok makan untuk setiap 40 liter air kolam atau akuarium. Pemberian garam ini dilakukan 10-15 hari atau setiap selesai mengganti air.
Fungsi garam antara lain mencegah berkembangnya penyakit ikan terutama jamur. Selain itu garam juga dapat menetralkan air karena bersifat mengikat partikel-partikel air sehingga tingkat kekeruhan air bisa dikurangi memberikan garam ke dalam kolam atau akuarium juga turut menyertai mineral yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan. garam yang diberikan sebaiknya tidak beryodium (garam netral) banyaknya garam yang diberikan 3 atau 5 gram untuk setiap 50 liter air.
 

f. Penggunaan akuarium sistem double bottom

Konsep double bottom (dua dasar) hanya lazim diterapkan pada pemeliharaan maskoki di akuarium. lantai akuarium dirancang khusus sehingga memiliki dua dasar. Lantai dasar pertama digunakan sebagai ruang gerak ikan, lantai dasar kedua digunakan sebagai tempat penjernihan air (filterisasi). konsep dari sistem ini adalah menyaring air dan mengendapkan partikel-partikelnya. dengan demikian air menjadi lebih segar, jernih, bersih, PH stabil, jumlah Oksigen yang terlarut optimal dan jarang mengganti air (minimal 1 atau 2 bulan sekali).

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat akuarium double Bottom sebagai berikut :

1. Satu lembar plastik gelombang yang biasa digunakan untuk atap rumah plastik ini digunakan secukupnya sesuai dengan ukuran dasar akuarium.

2. Potongan pipa PVC (paralon) berdiameter 0,5 inci dan 0,75 inci. potongan-potongan pipa ini nantinya akan digunakan sebagai alas atau penyangga plastik gelombang (PVC 0,75 inchi) dan sebagai pipa saluran air masuk ke dalam akuarium (PVC 0,5 inchi).

3. Sebagai filter, digunakan batu kerikil, pasir dan Arang atau karbon aktif secukupnya.

Langkah-langkah atau teknik pembuatan akuarium double bottom bisa dijelaskan sebagai berikut :

1. Lembaran plastik gelombang dipotong selebar dasar akuarium, kemudian plastik tersebut dilubangi sebanyak mungkin dengan diameter lubang sekitar 1 cm.

2. Plastik gelombang ditempatkan diatas potongan pipa PVC berdiameter 0,75 inci yang terlebih dahulu diletakkan di dasar akuarium.

3. Pipa PVC berdiameter 0,5 inci dipasang sebelum material penyaring dimasukkan. fungsi pipa ini adalah sebagai saluran air masuk yang mengalirkan air dari dasar akuarium. pipa berdiameter kecil (0,5 inci) digunakan dengan pertimbangan agar Debit air yang keluar cukup kuat.


4. Menghubungkan selang aerator yang berdiameter lebih kecil dari pada pipa saluran air. selang aerator ini akan mengisap dan mengalirkan air kembali ke dalam akuarium.

5. Menyusun material penyaring secara berurutan. di bagian paling bawah (tepat di atas plastik gelombang) di Letakkan kerikil dengan ketebalan sekitar 2 cm.

6. Diatasnya ditebari pasir dengan ketebalan sekitar 1 cm.

7. Karbon aktif atau arang diletakkan di atas lapisan pasir dengan ketebalan sekitar 0,5 cm.

8. Di atas ketiga lapisan itu kembali disusun pasir dan kerikil dengan ketebalan yang kurang lebih sama dengan sebelumnya, yakni 1 cm untuk pasir dan 2 cm untuk kerikil.

Bagian-bagian akuarium double bottom. A. Pasir, B. Kerikil, C. Plastik Gelombang, D. Air penyaringan, E. Karbon aktif, F. Pipa PVC 1/2 inci G. Selang aerator, H. Aerator, I. Pipa PVC 3/4 inci, J. Lubang Rembesan air 1 inci




g. Rasio kepadatan tebar dan volume air.

Untuk ukuran ikan hias, maskoki memiliki ukuran tubuh yang relatif besar. karena itu, maskoki memerlukan ruang yang luas untuk bergerak. keleluasaan ruang gerak maskoki berkaitan dengan jumlah kepadatan tebar, volume air dan jenis wadah pemeliharaan. Sebagai perkiraan dapat digunakan batasan-batasan kepadatan tebar sebagai berikut.



Tidak ada patokan khusus ukuran akuarium atau bak kolam, tapi yang perlu diperhatikan adalah volume air yang tertampung di dalam wadah pemeliharaan idealnya sesuai dengan angka perbandingan pada tabel diatas.

h. Jenis dan tata cara pemberian makanan.

1. Jenis makanan

Hampir semua jenis makanan disukai oleh maskoki. secara alami anak-anak maskoki cenderung memanfaatkan organisme hewan kecil sebagai makanannya. setelah dewasa maskoki mulai menyukai tanaman air yang hidup di kolam atau akuarium Meskipun demikian maskoki dewasa tetap menyukai organisme hewan kecil.
Berdasarkan sumbernya makanan dapat dibagi menjadi dua bagian yakni makanan alami dan makanan buatan. makanan alami adalah makanan yang terbentuk secara alamiah baik di alam maupun di lingkungan tertentu yang sengaja disiapkan oleh manusia. sementara itu makanan buatan adalah makanan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu sesuai dengan kebutuhan.

– makanan alami
Makanan alami dapat diperoleh dengan dua cara yakni dari alam dan hasil budidaya pemakaian makanan alami relatif lebih baik daripada makanan buatan. karena kandungan gizinya lebih baik daripada makanan buatan. Selain itu makanan alami tidak menurunkan kualitas air akibat pembusukan makanan buatan. pembusukan sisa makanan buatan di dasar kolam sering menimbulkan gas gas beracun, menurunkan kandungan Oksigen yang terlarut di dalam air dan meningkatkan serangan penyakit.

Makanan alami terdiri dari dua jenis yakni makanan alami hidup dan makanan alami mati. jika digunakan untuk pertumbuhan, sebaiknya maskoki diberi makanan alami hidup sebesar 2% dari bobot tubuh ikan perhari. contoh makanan alami hidup antara lain cacing rambut (tubifex), cacing darah (blood worm), dan jentik nyamuk.
Makanan alami hidup yang paling baik adalah cacing darah karena kadar proteinnya tinggi dan nilai gizinya lengkap namun cacing darah ini sulit didapat. Kebanyakan orang memilih cacing rambut (tubifex) karena lebih mudah didapat.

Makanan alami mati antara lain tubifex kering, cacing darah (blood worm), jentik nyamuk beku dan kutu air beku. pakan alami kering biasanya berbentuk kotak dengan ukuran 1 cm3. untuk mempertahankan hidup sebaiknya maskoki hanya diberi makanan alami mati karena kualitasnya jauh lebih baik daripada pelet. kelebihan lain pakan alami mati adalah tidak beracun jika mengendap.

– makanan buatan
Makanan buatan atau pelet umumnya berbentuk butiran dengan ukuran lebih kecil daripada bukaan mulut maskoki. kadar protein minimum yang terkandung didalam pelet adalah 22%. sementara itu kadar minimum vitamin A, B, C, D dan D yang terkandung didalam pelet sebesar 1%. Kadar mineral minimumnya 1% dan kadar lemak rendahnya adalah 20%. kandungan ini harus terdapat di dalam makanan buatan yang diberikan.
2. Tata cara pemberian makanan

Hal paling prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan maskoki adalah tata cara pemberiannya misalnya mengupayakan agar makanan jatuh tepat di samping atau di depan mata maskoki dengan demikian makanan dapat terlihat jelas sehingga maskoki dapat dengan mudah merespon pakan yang diberikan. berikut ini dijelaskan tata cara pemberian pakan yang baik.
– tepat kualitas
Ada 2 tujuan pemberian makanan kepada mask oke oki yakni untuk mempertahankan hidup dan untuk pertumbuhan jika orientasi pemberian makanan hanya untuk mempertahankan hidup kandungan gizi makanan bisa diabaikan sebaliknya jika orientasi pemberian makanan untuk pertumbuhan jumlah dan kandungan nutrisinya harus tercukupi.

Selain kandungan nutrisi pakan pun harus bebas dari jamur, untuk pakan buatan jamur sering tumbuh di makanan yang sudah lama disimpan. kerusakan makanan yang sudah lebih dari 2 bulan atau lewat masa kadaluarsa akan merusak protein yang dikandungnya. makanan yang ditumbuhi jamur biasanya berwarna hijau dan berbau tengik.
– tepat kuantitas
Tepat kuantitas artinya makanan yang diberikan tidak berlebihan dan tidak kurang. makanan yang diberikan berlebihan akan tenggelam dan membusuk jika tidak habis dimakan oleh ikan. akibat makanan yang membusuk ini kualitas air akan menurun karena daya ikat air terhadap oksigen menjadi jauh berkurang sementara itu makanan yang diberikan terlampau sedikit juga akan berakibat buruk bagi ikan. sifat ikan yang tidak cukup memperoleh makanan ini akan berubah agresif dan suka menyerang ikan lain.
– tepat waktu
Koki termasuk ikan yang mudah dilatih Karena itu waktu pemberian makanannya harus tetap misalnya setiap hari makanan harus diberikan pada pukul 08.00 dan 16.00. jadwal pemberian makanan itu tidak boleh diubah-ubah sebab jika jadwal Makannya sudah tetap maskoki tidak akan menyantap makanannya diluar jadwal tersebut sehingga makanan akan mubazir.

– tepat ukuran
Maskoki tidak akan memangsa makanan yang ukurannya lebih besar daripada bukaan mulutnya, dengan demikian ukuran makanan yang diberikan harus lebih kecil daripada bukaan mulut maskoki misalnya jika bukaan mulut mas koki berdiameter 3 mm makanan yang diberikan harus berdiameter lebih kecil daripada 3 mm.