Ticker

6/recent/ticker-posts

Cara Pemberian Pakan Atau Makanan Untuk Mencerahkan Warna Dan Pertumbuhan Ikan Arwana

Cara Pemberian Pakan Atau Makanan Untuk Mencerahkan Warna Dan Pertumbuhan Ikan Arwana


 

Arwana di dalam akuarium umumnya diberi pakan berupa pakan alami hidup bagan-bagan ini antara lain Blood Worm (Cacing Darah), dari ikan-ikan kecil, udang, anak katak (percil), kadal, jangkrik, ulat sutra, kecoa dan kelabang.

Anak Katak Atau Percil. Salah Satu Jenis Pakan alami Yang Diberikan Dalam Keadaan hidup

Selain sesuai dengan karakter arwana yang karnivora (pemakan daging), pakan alami juga sarat kandungan gizi seperti protein lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan mengganti sel tubuh yang rusak, lemak dan karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Sementara itu vitamin dan mineral membantu proses metabolisme, mengatur proses fisiologi, membentuk enzim dan menunjang kesehatan Arwana.

Pakan alami juga berperan dalam membentuk dan mencemerlangkan warna Arwana. Pasalnya pakan alami biasanya mengandung pigmen penyusun warna. Jenis pigmen ini antara lain melanin, guanin dan karoten. Pigmen melanin menghasilkan warna coklat hingga hitam dan pigmen guanin berfungsi seperti cermin yang memantulkan cahaya dari luar tubuh ikan. Pigmen karoten selain menghasilkan warna merah, kuning dan Jingga juga mencemerlangkan warna sisik ikan.

Agar arwarna yang dipelihara di dalam akuarium tetap berkualitas dan tampil Prima. Pemberian pakan hendaknya benar-benar diatur. Pemberian pakan yang tidak teratur dapat menyebabkan kualitas Arwana menurun. Di bawah ini akan diuraikan mengenai dampak pemberian pakan yang tidak teratur.

a. Pakan Tidak Berlebihan

Pemberian pakan pada Arwana sebaiknya tidak berlebihan. Pakan yang berlebihan dapat menurunkan kualitas air. Sisa pakan yang tidak termakan akan berserakan mengotori perairan, sehingga air akuarium menjadi keruh. Air yang keruh selain dapat menurunkan kandungan O2 terlarut dalam air dan mengganggu kesehatan, juga dapat menyebabkan warna arwana tidak cerah.

Jika arwana yang dipelihara ingin cepat besar, penulis menyarankan agar frekuensi pemberian pakan sebaiknya 3-4 kali sehari atau lebih kurang 4 jam sekali. Jenis pakan yang diberikan dalam satu hari bisa divariasikan. Misalnya, pagi pukul 08.00 – 09.00 diberi pakan udang atau ikan ikan kecil, kemudian siang pukul 13.00 – 14.00 dan sore pukul jam 17.00 – 18.00 diberi pakan berupa ulat Hongkong.

Ulet Hongkong. Sebaiknya Diberikan Sore hari Pukul 17.00 – 18.00

Secara teknis, tidak ada aturan atau standar baku mengenai jumlah pakan untuk arwana. para hobis biasa memberikan pakan pada Arwana hingga kenyang. Artinya pemberian pakan akan dihentikan jika arwana sudah kenyang Dan enggan makan. Cara ini dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya penumpukan sisa pakan di dasar perairan akibat tidak termakan oleh arwana. Meskipun demikian, penulis dapat memberikan gambaran untuk arwana berukuran 12 cm sekali makan dapat menyantap udang kecil sebanyak 3 – 4 ekor. sementara itu, arwana dengan ukuran 20 cm sanggup melahap 10 – 15 ekor udang. Semakin rajin memberi pakan arwana akan cepat besar.

b. Pakan Hidup

Pakan alami yang diberikan Sebaiknya dalam kondisi hidup. Pakan alami yang mati akan tenggelam ke dasar perairan dan menyebabkan pandangan arwana selalu mengarah ke bawah. Jika hal ini terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu lama akan menyebabkan mata arwana juling. Namun jika Arwana terpaksa harus diberi pakan alami yang sudah mati, sebaiknya diberikan secara terbatas, yakni sebanyak arwana mampu menghabiskannya. Kemudian, sisa pakan harus segera dibersihkan agar tidak mengundang perhatian arwana. Pakan alami yang mati dan lama mengendap di dasar akuarium akan mengundang timbulnya penyakit.

Pakan Hidup Ikan Ikan kecil. Diberikan Secara Terbatas, Yakni Sebanyak Arwana mampu Menghabiskannya

C. Sebelum Diberikan, Pakan Harus Dicuci

Pakan hidup yang diberikan kepada arwana Juga dapat membawa bibit penyakit atau patogen dari tempat asalnya. Hal ini bisa disebabkan kelalaian memelihara akibat tidak mencuci atau mengarantina pakan terlebih dahulu. Karenanya, sebelum diberikan, pakan hendaknya dicuci terlebih dahulu menggunakan air bersih. Caranya pakan direndam dalam air dan dikarantina selama beberapa jam. Air yang digunakan untuk merendam dapat ditambah garam khusus untuk ikan. Garam ini berfungsi membunuh kuman penyakit yang mungkin menempel di pakan hidup, seperti udang air tawar, ikan-ikan kecil, katak atau pakan hidup lainnya. Sementara itu, agar lebih aman. pakan yang sudah mati yang akan diberikan disimpan terlebih dahulu di dalam lemari es. Penyimpanan ini bisa membuat kuman penyakit atau patogen mati dan pakan tetap dalam kondisi segar.

Beberapa jenis pakan tertentu seperti udang sebaiknya sebelum diberikan terlebih dahulu dibuang cangkang dan bagian-bagian lainnya yang keras. Hal ini dimaksudkan agar tidak melukai mulut dan kerongkongan arwana. Begitu juga dengan kecoa dan jangkrik kakinya juga harus dibuang terlebih dahulu.

Udang. Sebelum Diberikan Sebaiknya cangkang Dan Bagian-bagian Kerasnya dibuang

d. Mengatur Dan Menentukan Menu Pakan

1. Pakan Untuk Mencerahkan Warna Dan Pertumbuhan Arwana

Agar penampilannya Prima menu pakan arwana harus diatur. Misalnya untuk meningkatkan kecerahan warna sisik, arwana bisa diberi pakan yang banyak mengandung kadar protein, seperti udang air tawar putih. Udang air tawar putih selain mengandung kadar protein sekitar 54%, juga mengandung pigmen karoten berupa astaxanthin. Astaxanthin berfungsi mencerahkan dan meningkatkan warna merah, kuning dan jingga pada sisik arwana. Udang yang diberikan sebaiknya kepalanya tidak dibuang cukup cangkangnya saja yang dibuang. Pasalnya, bagian kepala inilah yang banyak mengandung pigmen karoten.

Udang Air Tawar Putih

Meningkatkan kualitas warna arwana juga dapat dilakukan dengan memberi pakan buatan CR6. Bahkan CR6 yang berupa bubuk ini diencerkan dengan air biasa, kemudian disuntikkan ke dalam tubuh jangkrik, kecoak atau pakan alami lain yang biasa diberikan kepada arwana. Aturan pakainya mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan CR6. Sebelum diberikan, sayap dan kaki jangkrik atau kecoa dipotong terlebih dahulu agar tidak melukai mulut dan kerongkongan arwana. Selanjutnya, larutan CR6 disuntikkan ke dalam tubuh kecoa atau jangkrik tersebut. Alat untuk menyuntikkan CR6 ini berupa suntikan jarum (spuit). Dosis CR6 untuk penyuntikan sebaiknya mengikuti petunjuk kemasan. Kecoa dan jangkrik oleh sebagian orang bisa dipercaya dapat meningkatkan kualitas warna arwana. Meskipun demikian, pemberian kecoa tidak dapat memacu Pertumbuhan tubuh arwana.

Pakan Buatan Arwana CR6

Penyuntikan CR6 kedalam kecoa atau jangkrik hendaknya tidak berlebihan. Pasalnya, kelebihan CR6 akan menyebabkan warna merah pada Arwana muncul di tempat-tempat yang tidak semestinya. Warna merah akan muncul di sekitar pipi dan di bawah mulut. Hal ini jelas akan mengurangi keindahan penampilan Arwana.

Meskipun CR6 karena mampu meningkatkan warna merah, faktor genetis arwana-lah yang paling menentukan. Artinya, CR6 tidak akan memberi manfaat apapun Jika ternyata arwana tidak memiliki warna yang berkualitas dari nenek moyangnya. Pemberian CR6 hanya efektif pada arwana yang memang memiliki gen berkualitas. Di sisi lain, pemberian CR6 hendaknya dibatasi hanya untuk arwana berukuran lebih dari 40 cm. Pemberian CR6 pada anakan malah akan menghambat pertumbuhannya.

Untuk memacu Pertumbuhan tubuh arwana, pakan yang diberikan harus mengandung kadar lemak cukup tinggi, seperti ulat sutra. Ulat sutra diketahui mengandung 29, 75% lemak. Selain ulat sutra, anak ikan mas, anak kodok, dan cacing darah (bloodworm) Juga baik untuk menunjang pertumbuhan arwana.

Arwana berumur kurang dari 1 tahun termasuk dalam kategori masa pertumbuhan. Setelah lewat 1 tahun, arwana sudah memasuki usia dewasa dan siap untuk memijah atau kawin. Syarat ikan agar dapat memijah adalah sudah mencapai fase matang kelamin atau matang gonad. Karenanya, para penangkar biasanya memberi pakan berupa cacing dan siput (molusca) agar arwana cepat matang gonad.

e. Pakan Harus Sesuai Dengan Bukaan Mulut

Memberi pakan kepada Arwana hendaknya disesuaikan dengan bukan mulutnya. Pakan yang terlalu besar dan melebihi bukaan mulut jelas tidak akan termakan. Pakan yang tidak termakan akan mengendap di dasar akuarium dan beresiko mengundang penyakit.

Arwana berukuran 10 – 20 cm bisa diberi pakan berupa udang air tawar putih, ulat sutra, ulat Hongkong, cacing beku (Blood Worm) dan pakan lain yang lebih kecil dari bukan mulutnya. Setelah melewati Fase ini, bahkan seperti jangkrik, kelabang, kecoa, dan kodok kecil sudah dapat diberikan. Arwana yang sudah dapat mengonsumsi pakan-pakan ini biasanya berukuran 25 – 30 cm.

Memberi Pakan Sambil Menjinakkan Arwana

Seperti halnya louhan, arwana ternyata juga dapat diajak bermain-main oleh pemiliknya. Tentunya, hanya arwana yang telah jinak yang dapat diajak bermain.

Menjinakkan Arwana dapat dimulai dengan melatihnya sejak masih anakan. Waktunya bersamaan dengan pemberian pakan. Setiap kali memberi pakan hendaknya tangan (dari jari-jari hingga pergelangan tangan) ikut dimasukkan ke dalam air. Dengan cara ini, lama-kelamaan arwana akan terbiasa dan mengenali pemiliknya. Di samping itu arwana tidak akan kaget dan stress jika ada benda asing yang masuk ke dalam perairannya.

Jika Arwana sudah tidak kaget lagi, latihan bisa ditingkatkan dengan memegang dan mengelus-elus tubuhnya hingga benar-benar jinak dan bisa diajak bermain Arwana yang telah jinak seolah-olah akan selalu mengajak bermain setiap kali sang majikan memasukkan tangannya kedalam air. Arwana ini akan meliuk-liuk mengitari tangan sang majikan. Bahkan, berdasarkan pengalaman penulis Arwana yang telah jinak juga dapat diangkat-angkat dengan tangan hingga keluar dari air tanpa Meronta. Meskipun demikian, hal ini juga tergantung dari karakter arwana yang bersangkutan. pasalnya, arwana yang memiliki karakter dasar galak akan relatif lebih sulit di jinakkan.